Senin, 13 Oktober 2014

Kunci kontak

Kunci Kontak

Kunci kontak berfungsi untuk memutuskan dan menghubungkan listrik pada rangkaian atau mematikan dan menghidupkan sistem. Kunci kontak pada kendaraan memiliki 3 atau lebih terminal.
Terminal utama pada kontak adalah terminal B atau AM dihubungkan ke baterai, Terminal IG dihubungkan ke (+) koil pengapian dan beban lain yang membutuhkan, terminal ST dihubungkan ke selenoid starter. Jika kunci kontak tersebut memiliki 4 terminal maka terminal yang ke 4 yaitu terminal ACC yang dihubungkan ke accesoris kendaraan, seperti: radio, tape dan lain-lainnya.
Kunci kontak memiliki 4 posisi yaitu: OFF, ACC, ON dan START. Hubungan kontak untuk masing-masing posisi adalah sebagai berikut:
Hubungan terminal Pada Kunci Kontak

Cara Memasang Distributor

 

Cara Memasang Distributor

Memasang distributor merupakan salah satu dari langkah penyetelan awal sebelum menghidupkan mesin. Hal ini dikarenakan distributor adalah komponen yang sangat penting dalam sistem pengapian. Terkait dengan hal tersebut distributor memiliki beberapa peranan penting, antara lain:
1. Membagi tegangan tinggi dari koil ke busi pengapian sesuai dengan urutan penyalaan (Firing Order).
2. Sebagai tempat pemutusan arus primer koil. Membuka-tutup platina untuk menghasilkan induksi tegangan tinggi.
3. Mengatur timing pengapian, dengan bantuan ,governor advancer, advance vacum dan oktan selector.
4. Menggerakkan pompa oli.
Karena perannya yang penting, maka dalam memasang distributor harus benar, jika tidak maka akan membuat mesin akan sulit hidup akibat dari pengapian yang tidak berjalan dengan benar. Langsung saja kita bahas bagaimana cara memasang distributor. Sebelum melakukan pemasangan distributor, hendaknya anda menyiapkan peralatan yang akan digunakan:
1. Tool box (obeng minus, kunci ring)
2. Kunci busi
3. Kunci T 12
4. Timing light
5. Majun
6. Buku manual (jika ada)
Distributor Delco
Cara Memasang Distributor
Sebelumnya perlu diperhatikan, bahwa tutorial ini dilakukan pada mesin Toyota Kijang 5K dengan distributor delco. Namun, anda tidak perlu khawatir jika mobil anda berbeda jenis, karena tutorial dibawah ini mengajarkan tentang konsep dasar pemasangan distributor, jadi untuk mesin dan distributor yang berbeda dapat menyesuaikan.
1. Menepatkan top kompresi silinder 1 atau 4 dengan cara sebagai berikut:
Cara Pertama: 
a. Membuka penutup rocker arm pada cover kepala silinder. Atau juga bisa membuka cover kepala silinder.
b. Memutar poros engkol hingga tanda pada puli poros engkol tepat dengan angka 10 pada tutup rantai timing. Angka 10 menyatakan 10 derajat sebelum TMA/Titik Mati Atas dimana waktu busi memulai meletikkan bunga api. (Untuk beberapa mobil mungkin berbeda, ada yang 8 derajat sebelum TMA, jadi lihatlah pada buku manual/spesifikasi standar pabrik).
c. Memeriksa kedua rocker arm atau push rod pada silinder 1 atau 4. Apabila kedua rocker arm (buang dan masuk) atau push rod untuk silinder 1 dalam keadaan bebas, berarti silinder 1 pada posisi top kompresi. Bebas disini berarti rocker arm tidak menekan katup sehingga waktu kompresi kedua katup akan menutup. Demikian juga sebaliknya untuk silinder 4.
Catatan Penting!!
Untuk menentukan top kompresi silinder 1 atau 4, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Putar poros engkol sambil memperhatikan katup masuk silinder mana yang bergerak.
- Apabila yang bergerak katup masuk silinder 1 pada saat anda memutar poros engkol, berarti ketika tanda pada puli tepat dengan tanda 0 : yang sedang top kompresi adalah silinder 1.
Cara Kedua: 
a. Melepas busi silinder 1 atau 4.
b. Sumbat lubang busi dengan majun (tekan dengan obeng supaya rapat).
c. Putar kunci kontak ke posisi start kurang lebih 1 detik hingga majun terlempar ke luar dari lubang busi.
d. Putar balik poros engkol hingga tanda pada puli segaris dengan angka 10 pada tutup rantai timing. (Untuk beberapa mobil mungkin berbeda, ada yang 8 derajat sebelum TMA, jadi lihatlah pada buku manual/spesifikasi standar pabrik).
2. Memasukkan distributor hingga rotor distributor menghadap ke terminal distributor silinder 1 atau 4 (tergantung top kompresinya). Atur posisi alur pada pompa oli sehingga poros distributor dapat masuk dengan mudah. Pastikan distributor masuk hingga body distributor bersentuhan dengan blok mesin.
Catatan Penting!!
Sebelum memasukkan distributor, putar rotor sekitar 30 derajat (hanya perkiraan) berlawanan putaran arah rotor, lalu atur posisi alur pada pompa oli. Harapannya agar waktu terpasang rotor tepat menghadap ke terminal distributor silinder 1 atau 4.
3. Memutar kunci kontak ke posisi ON.
4. Memutar rumah distributor berlawanan dengan arah putaran rotor dan hentikan saat kabel tegangan tinggi dari koil mengeluarkan bunga api. Atau bisa juga melihat pada platina yang mengeluarkan bunga api. Hal ini dilakukan untuk menepatkan saat pengapian dimana saat 10 derajat sebelum TMA busi mulai meletikkan bunga api.
5. Memasang baut pengikat klem body distributor. Pastikan posisi distributor tidak bergeser saat memasang baut.
6. Memasang tutup distributor. Pastikan pula rotor sudah terpasang sebelum memasang tutup distributor.
Tutup Distributor
7. Memasang kabel busi sesuai urutan penyalaan atau FO/Firing Order. (Firing Order/Urutan Penyalaan untuk mesin kijang adalah 1-3-4-2, kebanyakan mesin 4 silinder memakai FO tersebut. Untuk lebih jelas lihatlah buku manual).
8. Menghidupkan mesin.
9. Melakukan pengecekan dengan menggunakan timing light. Lakukan pengaturan ulang jika waktu pengapian yang ditunjukkan di puli dengan timing light belum tepat.
10. Membersihkan alat, dan tempat kerja.
Dari langkah-langkah di atas, secara singkat langkah-langkah utamanya adalah:
1. Menempatkan top kompresi silinder 1 atau 4 dengan memutar puli poros engkol.
2. Menepatkan tanda pada puli sesuai dengan waktu pengapian. 
3. Menentukan top kompresi 1 atau 4 dengan meraba rocker arm/push rod yang bebas atau melepas busi.
4. Memasukkan distributor ke tempatnya. Dengan memastikan posisi rotor menghadap terminal 1 atau 4 (sesuai top kompresinya).
5. Menepatkan posisi platina hingga mulai membuka/mulai meletik. Lalu memasang baut pengikat distributor.
6. Memasang tutup distributor dan kabel busi sesuai Firing Order.
Kesalahan yang Sering Terjadi

Dalam memasang distributor ada beberapa kasus kesalahan yang sering dilakukan peserta praktik, kesalahan-kesalahan tersebut antara lain:
1. Salah dalam menentukan top silinder. Lupa untuk mengecek pada rocker arm dan push rod.
2. Pemasangan distributor dimana rotor salah arah terminal.
3. Piston belum ditopkan kompresi. Akibat dari belum menepatkan tanda pada puli.
4. Waktu pengapian tidak tepat. Akibat dari belum menepatkan tanda pada puli atau bukaan pada platina.
5. Salah FO atau salah menempatkan kabel busi. Ciri-cirinya adalah terjadi ledakan.
6. Kabel pengapian belum dipasang. Yang dimaksud adalah kabel arus primer dari - (negatif) koil ke distributor.
7. Rotor belum dipasang. Rotor berfungsi membagi dan menyalurkan tegangan tinggi ke terminal kabel busi.
8. Distributor belum masuk keseluruhan sampai body distributor bersentuhan dengan blok mesin.
9. Posisi distributor bergeser saat memasukkan baut pengikat.

Cara Menyetel Celah Katup

 

Cara Menyetel Celah Katup

Menyetel celah katup (valve clearance) merupakan salah satu dari langkah penyetelan awal sebelum menghidupkan mesin. Hal ini dikarenakan celah katup adalah komponen yang sangat penting dalam mengatur sistem kerja dari mesin 4 tak. Terkait dengan hal tersebut ada beberapa alasan mengapa celah katup perlu untuk disetel, yaitu:
Mengacu pada adanya penyebaran panas (pemuaian), maka pada rocker arm dan ujung batang katup harus terdapat celah katup. Kalau celah katup terlalu longgar atau terlalu sempit, maka akan timbul masalah seperti halnya sebagai berikut: 
a. Jika celah katup terlalu sempit, maka katup akan membuka terlalu awal dan menutup dengan lambat, sehingga dapat mengakibatkan terjadinya salah pengapian, atau pengapian balik.
b. Jika celahnya terlalu longgar, maka katup akan membuka terlambat dan menutup terlalu cepat, sehingga dapat menimbulkan suara berisik dan getaran.
Karena perannya yang penting, maka dalam menyetel celah katup harus benar, jika tidak maka akan menimbulkan masalah-masalah seperti diatas, dan tentunya umur dari mesin menjadi lebih pendek. Langsung saja kita bahas bagaimana cara menyetel celah katup. Sebelum itu, hendaknya anda menyiapkan peralatan yang akan digunakan:

1. Tool box (obeng minus/plus, kunci ring)
2. Kunci busi
3. Kunci T 12
4. Feeler gauge
5. Majun
6. Buku manual (jika ada)
Mekanisme Katup OHV
Cara Menyetel Celah Katup

Sebelumnya perlu diperhatikan, bahwa tutorial ini dilakukan pada mesin Toyota Kijang 5K dengan mekanisme katup seperti gambar diatas (OHV), dan FO 1-3-4-2. Namun, anda tidak perlu khawatir jika mobil anda berbeda jenis, karena tutorial dibawah ini mengajarkan tentang konsep dasar cara menyetel katup, jadi untuk mesin dan mekanisme katup yang berbeda dapat menyesuaikan.
A. Persiapan
  1. Siapkan mesin, alat dan bahan yang diperlukan.
  2. Periksalah oli mesin, air radiator dan bahan bakar.
  3. Hidupkan mesin untuk pemanasan kurang lebih 5 menit.
  4. Membuka cover kepala silinder.
B. Cara Menyetel Celah Katup
1. Putar poros engkol hingga tanda pada puli poros engkol tepat dengan angka 0 pada tutup rantai timing.
2. Menentukan top kompresi silinder 1 atau 4, dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut :
a) Pada saat memutar poros engkol sambil memperhatikan katup masuk silinder mana yang bergerak. Lihatlah katup masuk atau push rod katup masuk pada silinder 1 atau 4 sambil menggerak-gerakkan puli poros engkol.
b) Apabila yang bergerak push rod katup masuk silinder 4 pada saat anda menggerak-gerakkan atau memutar poros engkol, berarti ketika tanda pada puli tepat dengan tanda 0 : yang sedang mengalami top kompresi adalah silinder 1. Begitu juga sebaliknya.
3. Menentukan katup-katup yang boleh distel pada saat top kompresi silinder 1 atau 4. Caranya dengan melihat diagram/tabel proses kerja silinder atau bisa juga dengan menggerak-gerakkan puli poros engkol sambil melihat push rod katup yang tidak bergerak. Push rod yang tidak bergerak maka boleh disetel.
4. Setel celah katup sesuai spesifikasi. Penyetelan dilakukan dengan cara:
a) Mengendorkan mur 12 menggunakan kunci ring 12.
b) Menempatkan atau memasukkan feeler gauge ke dalam celah antara rocker arm dengan batang katup.
c) Melakukan penyetelan dengan mengubah (mengencangkan/mengendorkan) baut penyetel dengan obeng.
d) Setelah celah katup telah benar/sesuai, kencangkan mur penahan sambil menahan baut penyetel agar tidak bergerak. Lalu cek kembali celah katup dengan merasakan tarikan/gesekan dari feeler gauge. Ulangi cara tersebut jika belum menemukan kesesuaian.
5. Putar poros engkol 1 putaran (360°) sehingga tanda pada puli bertepatan dengan tanda 0 pada tutup rantai timing.
6. Menyetel celah katup untuk katup-katup yang belum disetel sesuai spesifikasi.
7. Coba hidupkan mesin, apakah sudah halus atau belum? Jika sudah maka anda berhasil.
7. Menutup kembali kepala silinder, lalu memasang komponen lainnya.
8. Bersihan objek kerja, alat, dan juga tempat kerja.
Kesalahan yang Sering Terjadi
1. Salah menentukan top kompresi silinder.
2. Salah menentukan katup yang boleh disetel.
3. Salah dalam menggunakan feeler gauge.
4. Piston lupa dan belum ditopkan.
5. Celah terlalu kendor atau terlalu rapat.

Komponen Motor Starter dan Fungsinya

Sistem starter menggunakan motor listrik sebagai pemutar sehingga sistem bahan bakar dan sistem pengapian (pada mesin bensin) dapat bekerja. Motor starter menggerakkan atau memutarkan mesin pada saat gigi pinion dan gigi ring gear pada roda penerus (fly wheel) berkaitan. Beberapa komponen yang ada pada motor starter antara lain adalah baterai, kunci kontak, netral switch (hanya ada pada jenis tertentu), magnetic switch dan motor starter.
Komponen dan Rangkaian Sistem Starter

Kali ini saya akan menjelaskan secara singkat mengenai fungsi-fungsi komponen pada sistem starter :
  1. Baterai berfungsi sebagai sumber energi yang menyediakan arus listrik untuk motor starter sehingga dapat bekerja dan memutarkan mesin.
  2. Kunci kontak berfungsi untuk mengaktifkan sistem starter dengan memberikan arus dari terminal ST (starter) pada kunci kontak ke solenoid. Skema kunci kontak dan terminal nya digambarkan pada gambar di samping ini. Pada sistewm starter terminal yang dipakai adalah terminal ST dan dihubungkan dengan motor starter pada terminal 50.
  3. Saklar netral pada transmisi berfungsi sebagai pengaman saat mesin distart agar kendaraan tidak meloncat atau jalan saat distarter. dengan adanya pengaman ini, maka saat gigi transmisi berada pada posisi tertentu mesin tidak dapat distart kecuali gigi transmisi dalam keadaan netral. Tidak semua kendaraan dilengkapi dengan pengaman ini, jadi hanya pada kendaraan tertentu saja dan biasanya pada mobil matic.
  4. Solenoid berfungsi sebagai saklar utama yang memungkinkan arus yang besar mengalir dari baterai ke motor starter. Selain itu, solenoid juga berfungsi untuk mendorong roda gigi pinion motor starter sehingga berkaitan dengan roda gigi penerus (ring gear). Solenoid bekerja berdasarkan gaya magnet yang dibangkitkan oleh kumparan yang ada di dalamnya.
  5. Motor starter berfungsi untuk mengubah energi listrik yang berasal dari baterai menjadi energi mekanik atau energi gerak. Tenaga yang dihasilkan digunakan sebagai penggerak awal untuk memutarkan poros engkol melalui roda penerus atau fly wheel sehingga proses kerja mesin dimulai dari langkah hisap, kompresi, usaha, dan buang dapat terjadi dan mesin dapat hidup. Motor starter yang banyak digunakan ada beberapa macam yaitu motor starter tipe konvensional, motor starter tipe reduksi dan motor starter tipe planetari.

TUNE UP KONVENSIONAL

LANGKAH KERJA TUNE UP KONVENSIONAL

1. Langkah awal sebelum melakukan Engine Tune Up Mobil Bensin 4 Tak 4 silinder

  • Pasang Fender-Sheet-Grill-Steering-Floor Cover
  • Vresneling harus netral (nol) dan Hand rem di pasang
  • Kendaraan di hidupkan dahulu sebelum melakukan penyetelan
2. PROSEDUR TUNE UP MESIN
a.    Pemeriksaan air pendingin mesin
1)    Periksa permukaan air pendingin mesin.
Kalau tinggi air kurang atau di bawah tanda LOW, tambahkan air hingga mencapai tanda FULL.
Hasil pemeriksaan:………………………. Kesimpulan:………………………………
2)    Periksa sistem pada tekanan 0,9 kg/cm² terhadap kebocoran. Dengan menggunakan radiator cap tester.
Hasil pemeriksaan:……………………… Kesimpulan:……………………………….
3)    Periksa kualitas air pendingin
Gantilah air pendingin jika sudah terlalu kotor.
Hasil pemeriksaan:……………………….
Kesimpulan:………………………………
4)    Memeriksa tutup radiator
Tekanan pembukaan standar :
0,75 – 1,05 kg/cm² (10,7 – 14,9 psi)
Tekanan pembukaan minimum :
0,6 kg/cm2 (8,5 psi)
Apabila tekanan pembukaan kurang dari minimum, maka tutup radiator perlu diganti.
Hasil pemeriksaan:……………………….
Kesimpulan:………………………………
  1. Pemeriksaan oli mesin
1)    Memeriksa kualitas oli mesin
Periksa dari keadaan yang memburuk, mengandung air, berubah warna atau encer. Jika kualitasnya buruk maka gantilah oli mesin
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
2)    Memeriksa tinggi permukaan oli mesin
Berada antara tanda “L” dan “F” pada tongkat pengukur.
Jika terlalu rendah, periksa apakah ada kebocoran. Tambahkan oli mesin hingga tanda “F”.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
  1. Pemeriksaan elemen saringan udara
1)    Keluarkan elemen saringan udara dari rumah saringan udara
2)    Lihat/periksa apakah elemen saringan udara terlalu kotor, rusak atau basah terkena oli. Bila perlu gantilah elemen saringan udara.
Hasil pemeriksaan:…………………………
Kesimpulan:……………………………………………………………………………………..
3)    Bersihkan elemen saringan udara dengan kompressor.
Tekanan udara kompresor tidak lebih dari 4.0 Kg/cm2.
Gantilah elemen saringan udara kalau sudah terlalu kotor
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
.……………………………………………………….
4)    Pasang elemen saringan udara kedalam rumah saringan
5)    Kunci pengunci (klip) tutup saringan udara.
  1. Pemeriksaan kabel busi dan distributor
1)    Secara visual periksa kabel-kabel busi dari kelonggaran sambungan-sambungannya, keadaannya memburuk, retak atau kerusakan lainnya.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
2)    Periksa tahanan kabel busi
Dengan menggunakan multimeter kurang dari 25 kW.
Kabel busi no 1 :………………………
Kabel busi no 2 :………………………
Kabel busi no 3 :………………………
Kabel busi no 4 :………………………
Kabel tegangan tinggi :………………
Kesimpulan:………………………………
  1. Pemeriksaan baterai
1)    Periksa keadaan kontak baterai dari kerusakan dan keretakan
Apabila terminal baterai berkarat, bersihkan menggunakan sikat kawat atau amplas halus
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:……………………………
2)    Pemeriksaan permukaan elektrolit baterai
Kalau tinggi permukaan elektrolit baterai pada sel dibawah garis “LOWER”, tambahkan dengan air suling sampai garis “UPPER”
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………

3)    Periksa berat jenis elektrolit baterai
Dengan hydrometer, ukur berat jenis elektrolit baterai pada tiap-tiap sel. Spesifikasi berat jenis. (keadaan terisi penuh pada suhu 200C = 1,25 atau lebih)
BJ terukur :
Sel no 1 :………….    Sel no 4 :………..
Sel no 2 :………..     Sel no 5 :………..
Sel no 3 :………..     Sel no 6 :………..
Pengukuran Celcius:                           Berat jenis elektrolit pada temperatur 20 0 C :
S20 (0 C) = St + 0,0007 x (t – 20)                        Sel no 1 :…………………………………………….
Sel no 2 :……………………………………………
Dimana:                                                   Sel no 3 :……………………………………………
  • St   = BJ terukur                                  Sel no 4 :……………………………………………
  • t     = Temperatur                                Sel no 5 :……………………………………………
                                                           Sel no 6 :……………………………………………
Kesimpulan : ……………………………………………………………………………………..
4)      Ventilasi tutup sel baterai
Disemprot dengan kompresor sampai lubang tidak tersumbat.
  1. Pemeriksaan busi
1)    Pemeriksaan elektroda busi
  1. Ukur tahanan isolator busi dengan pengukur tahanan isolator busi. Minimum tahanan isolator : 15 M Ohm, kurang dari 15 M Ohm, ganti.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
  1. Kalau pengukur tahanan isolator busi tidak ada
1)    Start mesin pengukur dan panaskan mesin
2)    Hidupkan mesin pada 4000 rpm (±5 detik)
3)    Lepaskan busi dan pemeriksa secara visual
Busi kering : berarti baik
Busi basah : bersihkan dengan spark plug cleaner








KERING                                                    BASAH

Busi 1 : ………………………….                  Busi 2 : ………………………….
Busi 3 : ………………………….                  Busi 4 : ………………………….
Kesimpulan : ……………………………………………………………………
4)    Pemeriksaan celah elektroda busi
Ukur celah elektroda busi dengan feeler gauge
Celah elektroda busi:
NIPPONDENSO : 0.7 – 0.8 mm
N G K                   : 0.8 – 0.9 mm
Stel celah busi dengan cara membengkokkan bagian dasar elektroda negatif.
Busi 1 : ………………………….                  Busi 2 : ………………………….
Busi 3 : ………………………….                  Busi 4 : ………………………….
Kesimpulan : ……………………………………………………………………

5)    Membersihkan busi
Menggunakan spark plug cleaner.
Tekanan udara : tidak lebih dari 6Kg/cm2
Lama pembersihan : kurang dari 20 detik
Busi 1 : ………………………….                  Busi 2 : ………………………….
Busi 3 : ………………………….                  Busi 4 : ………………………….
Kesimpulan : ……………………………………………………………………
6)    Memasang busi-busi
Pasang busi-busi dan kencangkan sesuai dengan momen spesifikasi :
1.5 – 2.2 kgf.m
7)    Hubungkan kabel busi ke busi
  1. Pemeriksaan tali kipas
1)    Lihat/periksa tali kipas secara visual dari retak atau sobek. Bila perlu gantilah tali kipas.
2)    Ukurlah defleksi (ketegangan) tali kipas. Jika dibagian tengah antara alternator dengan pompa air ditekan dengan gaya 10 Kg (22 lb)
Spesifikasi tegangan tali kipas :
Tali kipas baru  : 3,5 – 5,5 mm (ditekan 10 kg)
Tali kipas lama : 4,5 – 6,5 mm (ditekan 10 kg)
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
  1. Pemeriksaan kekencangan baut kepala silinder dan manifold
Intake Manifold       :    1,5 – 2,2 kgf/m
Exhaust Manifold    :    3,0 – 4,5 kgf/m
Kepala silinder        :   5.0 – 6,0 kgf/m
urutan pengencangan baut lihat gambar.
  1. Pemeriksaan dan penyetelan katup
1)    Panaskan mesin ± 5 menit dan matikan.
2)    Lepaskan penutup kepala silinder dan mulailah menyetel celah katup
3)    Piston No.1 di set pada titik mati atas pada akhir langkah kompresi dengan cara:
a)    Tepatkan tanda titik pada flywheel dengan tanda timing pada plat mesin.
b)    Periksa apakah rocker arm silinder No.1 bebas. Cocokan tabel dibawah ini, periksa dan setel celah katup menggunakan feeler gauge. Tanda “O” menunjukkan katup-katup yang dapat distel.
c)    Putar poros engkol 360 derajat, lakukan penyetelan katup yang belum distel
Spesifikasi :     IN         :           0,20 mm         EX       :           0,30 mm
                                            No.silinderKeadaan rocker arm
1
2
3
4
Jika rocker arm silinder no.1 bebas :Piston silinder no.1 pada TMA akhir langkah kompresi IN
O
O


EX
O

O

Jika rocker arm silinder no.4 bebas :Piston silinder no.4 pada TMA akhir langkah kompresi IN

O
O
EX
O

O


Silinder 1 Silinder 2 Silinder 3 Silinder 4
IN



EX



 
Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………………
4)      Memasang penutup kepala silinder
a)    Hapuslah oli dari permukaan gasket penutup kepala silinder.
b)    Periksa gasket penutup kepala silinder. Ganti gasket jika diperlukan.
Hasil pemeriksaan : ………………………………….
Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………….
c)    Periksa karet penyekat (grommet) tabung busi dari kerusakan. Ganti karet penyekat jika perlu.
Hasil pemeriksaan : ………………………………….
Kesimpulan : ………………………………………………………………………………………….
d)    Pasang gasket kepala silinder diatas kepala silinder, berilah Threee Bond 1104 pada empat tempat diatas kepala silinder
e)    Pasang penutup kepala silinder pada kepala silinder.
f)     Kencangkan baut-baut kepala silinder.
Momen pengencangan : 0,3 – 0,5 kgf.m
g)    Kencangkan baut pengikat tutup timing belt.
Momen pengencangan : 0,2 – 0,4 kgf.m
h)    Pasangkan kabel busi, selang PCV, selang pengisian oli, klem selang radiator ke penutup kepala silinder.
i)      Start mesin dan pastikan bahwa mesin tidak ada gangguan, misalnya oli bocor.
  1. Pemeriksaan distributor
1)    Periksa permukaan titik kontak platina
a)    Lepaskan kabel-kabel busi dan tutup distributor
b)    Lepaskan tutup distributor
c)    Lepaskan rotor
d)    Periksa permukaan titik kontak platina. Pastikan bahwa permukaan platina tidak berlebihan atau rusak.
Hasil pemeriksaan:……………………
Kesimpulan:……………………………
  1. Kondisi baik     b.  Terbakar, perlu diganti
2)    Memeriksa dweel angle
Rangkai dan bacalah dweel angle Dweel Angle : spesifikasi : 520
Hasil :………………………
Kesimpulan:………………
.………………..………………
3)    Periksa vacuum advancer
a)    Lepaskan selang vacuum dari vacuum advancer
b)    Berilah tekanan negatif lebih dari 150 mmHg dan perika kerja vacuum advancer, kalau vacuum advancer tidak bekerja, perbaiki atau ganti.
c)    Hubungkan kembali selang vacuum ke vacuum advancer.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
4)    Periksa governor advancer
a)    Pasang rotor ke distributor
b)    Putar rotor berlawanan dengan putaran jarum jam kemudian bebaskan. Pastikan bahwa rotor dapat berputar kembali ke posisi semula dengan baik. Seandainya rotor tidak dapat berputar kembali, perbaiki atau ganti rotor.
c)    Periksa kelonggaran rotor.
Perbaiki atau ganti rotor jika kelongggaran terlalu besar
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
5)    Periksa tutup distributor
Periksa tutup distributor dari keretakan. Periksa juga karbon elektroda tengah terhadap kerusakan atau keausan dan sebagainya. Bila di jumpai kerusakan gantilah tutup distributor.
Hasil pemeriksaan:………………………
Kesimpulan:………………………………
6)    Periksa rotor
Periksa apakah rotor menunjukkan tanda-tanda keausan, korosi, retak dibagian yang kontak dengan karbon dan elektroda. Jika dijumpai kerusakan, gantilah rotor.
Hasil pemeriksaan : ……………………………
Kesimpulan : ……………………………………..
7)    Pasang rotor ke distributor
8)    Pasang tutup distributor
9)    Hubungkan kabel-kabel busi ke tutup distributor.
  1.  Mengganti platina
1)    Lepaskan tutup distributor
Biarkan kebel-kabel busi terpasang pada tutup distributor
2)    Lepaskan rotor
3)    Melepas platina
  1. Lepaskan terminal kabel platina
  2. Lepaskan sekrup pengikat platina dan lepaskan platina
4)    Memasang platina
a)    Bersihkan permukaan platina yang baru dengan kain yang dibasahi larutan pembersih, kemudian keringkan.
b)    Berilah gemuk tahan panas pada bagian fiber platina.
c)    Pasang platina ke plat dasar platina bersama dengan kabel platina, sementara kencangkan sekrup pengikatnya.
d)    Hubungkan kabel platina ke terminal dan kencangkan murnya.
5)    Penyetelan celah platina
a)    Putar poros engkol sampai posisi cam distributor seperti terlihat pada gambar
b)    Stel celah platina sedemikina rupa agar celah platina sesuai dengan spesifikasi. Celah platina : 0,45 mm
6)    Pasang rotor ke poros distributor
7)    Pasang tutup distributor
8)    Periksa dan stel dweel angle
a)    Hubungkan dweel tester. Dweel angle : 520.
Hasil : …………………………
Kesimpulan : ………………
.…………………………………..
.…………………………………..
b)  Kecilkan celah platina jika kurang dari spesifikasi.
c)  Lebarkan celah platina jika lebih besar dari spesifikasi.
9)    Lakukan penyetelan saat pengapian
  1.  Memeriksa dan menyetel saat pengapian
1)    Panaskan mesin
2)    Hubungkan timing light ke kabel busi silinder No.1
3)    Hubungakan tachometer ke distributor.



4)  Lepaskan selang vacuun advancer di bagian sub.diaphragm dan sumbat selang vacuum yang dilepas.
5)    Set putaran mesin pada putaran 1000 rpm serta stabil. Jika putaran melebihi 1000 rpm dan tidak stabil, setel putaran mesin hingga putaran idle.
6)    Dengan timing light, periksa apakah tanda saat pengapian pada flywheel cocok dengan tanda penunjuk pada plat belakang.
7)    Jika saat pengapian tidak tepat, stel dengan cara merubah posisi distributor.
Momen pengencangan baut pengikat distributor :

SERVIS REM CAKRAM

Langkah Pembongkaran Kampas Rem Cakram Mobil
Langkah Pembongkaran Kampas Rem Cakram Mobil | Otomotif Qita | Langkah Pembongkaran Kampas Rem Cakram Mobil | Welcome to my blog, enjoy your stay...
Cara ganti kampas rem depan mobil - Pembongkaran atau servis rem cakram mobil diperlukan ketika kita mau mengganti kampas rem yang disebabkan mungkin rem bunyi karena wear limit kampas rem sudah bersentuhan dengan disc brake. Mungkin ketika mobil melakukan pengereman karena permukaan kampas rem licin dan mengkilap yang menyebabkan rem bunyi. Mungkin juga karena pen kaliper macet yang menjadi penyebab rem bunyi sehingga di perlukan langkah untuk membongkar dan ganti kampas rem cakram mobil.
Untuk membongkar kampas rem mobil diperlukan beberapa peralatan atau tool:
 1.Dongkrak untuk mengangkat roda depan
 2.Kunci Roda
 3.Kunci Pas,Ring atau kunci shock 12mm atau 14mm untuk buka baut pen caliper
 4.Track untuk mendorong Piston Rem
 5.Grease atau Pasta Caliper


Berikut Langkah-langkah atau Cara bongkar rem cakram mobil untuk ganti kampas rem :
 1.Siapkan kampas rem baru atau brake pads dan kendorkan semua mur roda yang mau di bongkar brake pad atau kampas rem nya.
 2.Dongkrak mobil bagian depan, di belakang roda yang mau di buka kampas rem nya
 3.Lepas semua mur roda dengan kunci roda, mobil ada yang menggunakan 4 atau 5 mur roda
 4.Buka roda,lepaskan dari hub roda,sehingga akan tampak gambar disc brake seperti di bawah ini.

















 5.Gunakan kunci 12 atau 14 untuk buka pen caliper bagian bawah dan buka pegangan slang minyak rem  karena terkadang ada tipe mobil susah buka caliper tanpa buka pegangan slang minyak rem.









 6.Tarik Caliper ke atas setelah baut pen caliper terbuka, seperti gambar di bawah ini




















 7.Buka dengan tarik kampas rem keluar ke arah samping dan jangan lupa cek kondisi pelumasan pen caliper, pen caliper harus dengan mudah bisa ditarik atau didorong. Jika pen caliper terasa keras saat di tarik atau di dorong kemungkinan pelumasnya kering. Buka pen caliper bersihkan dengan kain dan beri pelumasan yang tipis.


















Perhatikan posisi plat yang ada di belakang kampas rem, kampas rem ada yang menggunakan wear limit tertanam pada brake pads tetapi ada juga yang menggunakan plat di belakang kampas rem untuk indikator wear limit atau indikator ketebalan kampas rem.
















8.Setelah kampas rem di buka, biar tidak lupa pindahkan plat yang ada di kampas rem lama ke kampas rem baru.
 9. Dorong piston kaliper ke belakang, hal ini untuk menyesuaikan dengan ketebalan kampas rem baru, saat mendorong piston jangan lupa perhatikan minyak rem yang ada di reservoir minyak rem. Karena minyak rem akan naik ketika piston rem di dorong ke belakan, bertujuan agar tidak sampai tumpah supaya tidak merusak cat yang ada di bawah reservoir minyak rem. Alat untuk mendorong piston rem tidak harus memakai track seperti gambar dibawah.



















 Tetapi juga bisa menggunakan bekas kampas rem yang mau diganti untuk mendorong atau memundurkan piston rem dengan bantuan kunci roda,seperti gambar di bawah ini. Dorongan pelan sesuai arah panah pada kunci roda, akan membuat piston mundur, kalau di dorong keras akan percuma karena piston rem akan melawan. Video di bawah juga terdapat sst - spesial service tool lain untuk mendorong piston rem pada caliper.















10. Pasang Brake pad yang baru, langkahnya kebalikan dari saat melepas pada point no 7 diatas, catatan jika brake pad menggunakan indikator jadi satu dengan kampas rem, taruh kampas rem dengan indikator ketebalan ini di bagian dalam. Jika kampas rem tidak terdapat indikator artinya indikator ketebalan kampas rem ini berupa plat yang di pasang di belakang kampas rem,bisa di taruh sembarang entah bagian luar atau bagian dalam.
 11. Turunkan caliper atau pasang kaliper dan terakhir adalah memasang baut pen caliper.
 12. Pasang roda dan hidupkan mesin,jangan langsung jalankan mobil, kemudian tekan pedal rem beberapa kali, sampai pedal rem terasa keras, yang artinya rem sudah bekerja dengan baik. Point ini penting karena jika mobil langsung di jalankan sebelum pedal rem terasa keras, kita akan kaget karena rem akan kosong seperti blong.

SERVIS REM TROMOL

MEMPERBAIKI SISTEM REM TROMOL MOBIL

A. DASAR TEORI REM TROMOL
  
1.  Landasan Teori Umum
          Pengertian Rem
   Rem adalah komponen pengontrol umum untuk mengontrol kendaraan dan lainnya, dengan gerakan antara 
   bagian yang berputar yaitu piringan dengan kanvas. Laju kendaraan harus dapat dihentikan dengan paksa, 
   maksudnya tidak harus menunggu kendaraan berhenti dengan sendirinya. Hal ini untuk keselamatan,
   kemudahan dan efisiensi waktu.
   a.    Fungsi Rem :
  • Mengontrol laju kendaraan saat berjalan
  • Menghentikan kendaraan saat akan berhenti
  • Menghentikan kendaraan saat parkir
   b.    Syarat Rem :
  • Mempunyai daya pengereman yang baik
  • Rem harus mudah diperiksa dan distel
  • Mudah dalam pengoperasian
   c.     Macam-macam Rem :
       -  Menurut Tempatnya                        -  Menurut mekanisme penggeraknya
           1)      Rem pada roda                         1)      Rem Tromol
           2)      Rem pada propeller shaft           2)      Rem hidrolik
       -  Menurut Letak                                    3)      Rem udara
           1)      Rem tangan                               4)      Rem vacuum
           2)      Rem kaki                                   5)      Rem booster
       -  Menurut konstruksinya                    -  Gaya gerak rem tergantung  pada :
           1)      Rem Cakram                             1)      Luas permukaan
           2)      Rem tromol                                2)      Besarnya tekanan

2.  Landasan Teori Khusus
          Sistim rem tromol lebih banyak digunakan pada kendaraan roda empat maupun roda dua, karena 
     mekanisme rem ini menggunakan sistim hidrolik dalam pengeremanya. Dimana mempunyai hasil 
     pengereman yang lebih merata pada setiap roda. Dalam sistim hidrolik ini menggunakan minyak rem 
     sebagai penggerak, dimana kerjanya berdasarkan hukum Pascal.
     a. Komponen-komponen rem tromol :
         1)  Kanvas dan sepatu rem
               Kanvas terpasang pada sepatu rem dengan cara dikeling yang berfungsi menekan putaran 
               tromol  rem pada saat kendaraan dihentikan.
         2)  Tromol rem
               Fungsinya sebagai penahan putaran pada saat proses penggerakan berlangsung.
         3)  Silinder rod
              Terdiri dari bodi dan piston, berfungsi untuk mendorong septum rem ke tromol dengan adanya 
               tekanan hidrolik dari master silinder.
         4)  Piston
              Fungsinya sebagai tenaga penggerak kedua kanvas rem karena terjadi pada master silinder yang 
              diteruskan ke silinder roda dan tekanan tersebut dilanjutkan oleh piston menekan masing-masing 
              sepatu rem.
         5)  Baut penyetel
              Fungsinya menyetal kerenggangan kanvas rem dengan tromol rem dengan cara memutar ke kiri 
              atau ke kanan baut penyetel.
         6)  Pegas pengembali
              Berfungsi untuk mengembalikan kanvas rem dan piston ke posisi semula setelah melakukan 
              pengereman.
         7)  Bleeder plug
              Berfungsi untuk mengeluarkan udara yang terdapat pada pipa.
         8)  Backing plate
              Berfungsi sebagai tumpuan untuk menekan putaran drum sekaligus sebagai dudukan silinder roda.
     b. Cara kerja rem tromol :
         1)  Pada saat pedal rem diinjak
              Apabila pedal rem diinjak maka tuas master silinder akan mendorong piston dan minyak rem  
              didalam master akan terdorong oleh piston ke dalam pipa saluran tinggi. Minyak rem didalam pipa 
              akan diteruskan ke silinder roda. Pada silinder roda, piston akan mendorong kanvas sehingga akan 
               terjadi pengereman.
         2)  Pada saat pedal dilepas
              Apabila pedal dilepas maka pushrod akan bergerak mundur dan piston akan ikut bergerak mundur 
              mengikuti pushrod. Karena pushrod tidak mampu mengalahkan tenagan pegas maka volume dalam 
              ruang silinder membesar dan tekanan mengecil akibatnya pada sepatu rem akan kembali seperti 
              semula.
B.  Gangguan-gangguan Yang Dialami Adalah :
  •   Pengereman tidak bekerja  Pada saat pedal rem di injak trta[I kendaraan tetap barjalan dan tidak terjadi pengereman.
            Penyebab :
            1)  Kekurangan minyak rem
            2)  Terdapat kebocoran pada pipa/sambungan
            3)   Silinder utama mengalami kebocoran
            
            Cara mengatasi :
            1)  Tambahkan minyak rem
            2)  Cari bagian yang mengalami  kebocoran dan perbaiki
            3)  Perbaiki kerusakan silinder utama
  •   Rem bunyi
            Penyebab :
            1)  Kanvas ren aus/rusak
            2)  Bantalan roda longgar
            3)  Kontak yang tidak tepat antara kanvas dan tromol

            Cara mengatasi :
            1)  Ganti kanvas rem
            2)  Kelonggaran bantalan roda diperbaiki
            3)  Penyetelan kontak antara tromol dengan kanvas rem
C.  Data Spesifikasi

     Diameter dalam tromol
     -         Standart                                        : 220 mm
     -          Limit                                             : 222 mm
     Celah sepatu/kanvas dengan tromol
     -          Standart                                        : 7,5 mm
     -          Limit                                             : 3 mm
    Pedal rem
    -         Tinggi pedal                                    : 154,7 – 164,7 mm
    -          Gerak bebas pedal                         : 3-6 mm
    -          Jarak cadangan pedal                     : > 65 mm
D. LANGKAH MEMPERBAIKI
  • Alat dan Bahan
         a.  Mobil dengan rem tromol                                  f.  Tang
         b.  Kunci roda                                                       g.  Obeng
         c.  Dongkrak                                                         h.  Jangka sorong
         d.  Kunci pas 10-11                                               i.   Majun
         e.  Kunci pas 12-13                                               j.   Kompressor dan minyak rem
  • Proses Kerja
          Keselamatam kerja :
          - Menggunakan pakaian kerja                            - Apabila ada kesulitan tanyakan
          - Menggunakan alat sesuai dengan                         pada instruktur
             fungsinya
          - Membongkar, merakit dan memasang              - Mematuhi peraturan bengkel
             sesuai prosedur
          - Meletakkan komponen-komponen yang           - Menjaga kebersihan bengkel
             sudah terbongkar pada tempat yang
             telah disediakan
        a. Pembongkaran Rem  Tromol
            1)  Angkat kendaraan dengan dongkrak
            2)  Kendorkan baut pengikat roda
            3)  Lepaskan roda
            4)  Lepaskan tutup tromol
            5)  Lepaskan sepatu rem
            6)  Lepas pegas pengembali
            7)  Lepas kabel rem tangan
            8)  Lepas tuas rem tangan
            9)  Lepas silinder roda
          10)  Lepas baut mounting silinder roda
          11)  Lepaskan cirdip kabel rem tangan dan rem tangan dari back plate
          12)  Lepas mur retainder roda
          13)  Gunakan STT  untuk mengeluarkan shaft dengan back plat
          14)  Lepas back plate
       b.  Pemeriksaan Rem Tromol
            1)  Memeriksa tromol dari keausan, retak dan berkarat serta ukur diameter dalam tromol
            2)  Memeriksa ketebalan kanvas, bila ketebalan kanvas dibawah standart/limit maka kanvas harus  
                 diganti. Bila yang aus salah satu shoe maka penggantiannya harus 1 set
            3)  Memeriksa silinder roda dari keausan, kerusakan, retak dan berkarat
            4)  Periksa strut rem dari kerusakan
            5)  Periksa pegas-pegas dari karat aus dan lain-lain
            6)  Periksa tuas sepatu rem tangan dari kerusakan


       c.  Perbaikan Rem Tromol
            1)  Mengganti kanvas rem yang sudah aus
                 Bila kanvas sudah tidak memenuhi standart/limit, maka kanvas harus diganti dengan yang baru.
            2)  Mengganti piston cup
                 Piston cup yang sudah sobek harus diganti, karena apabila piston cup tidak diganti maka pada     
                 saat di lakukan pengereman akan terjadi kebocoran di dalam silinder sehingga pengereman tidak 
                 akan terjadi.
            3)  Membleeding minyak rem
                 Minyak rem yang kurang/kecil tekananya menyebabkan pengereman kurang baik karena 
                 terdapat gelembung udara di dalam reservoir/selang, sehingga minyak rem harus di bleeding.
       d.  Pemasangan Rem Tromol
            1)  Memasang back plate rem ke axle belakang
                  a)  Lumasi sealent  joint seam pad axle housing dan back plat
                  b)  Pasang axle shaft ke axle housing belakang
                  c)  Kencangkan mur back plat rem
                  d)  Pasang silinder roda dan kencangkan baut silinder roda mur pipa rem
                  e)  Pasang kabel rem tangan ke back plate
            2)  Memasang silinder roda
                  a)  Berikan water fight sealent ke silinder roda lepaskan plug cup dari pipa  rem dan pasangkan 
                       pipanya
                  b)  Pasangkan silinder roda ke back plate dan kencangkan bautnya
                  c)  Sambungkan pipa rem ke silinder roda dan kencangkan murnya
                  d)  Pasang plug cup ketempatnya
            3)  Memasang shoe
                  a)  Rakitlah part yang telah silepas sebelumnya
                  b)  Pasangkan penahan spring dengan menekan dan memutarkan pin penahan
            4)  Memasang tromol rem
                  a)  Untuk mendapatkan celah maximum antara shoe dengan tromol  masukan obeng antara rod 
                       dan ratchet kemudian tekan ke bawah
                  b)  Pasang tromol sesudah memastikan bahwa tidak ada kotoran dan oli didalamnya
                  c)  Selesai melakukan pemasangan tekan pedal rem dengan beban 30 kg beberapa kali untuk 
                       memperoleh celah antara tromol dengan shoe
            5)  Pasangkan roda dan kencangkan mur-murnya
            6)  Periksa untuk memastikan apakah tromol dapat berputar dengan bebas (tidak tertahan oleh 
                 shoe) turunkan dongkrak dan lakukan pengetesan
E.  Kesimpulan
           Sistim rem tromol yang pengeremannya tidak bekerja d karenakan piston cup  yang sudah rusak 
      (pada karet sudah banyak terjadi sobekan) pada saat rem digunakan akan mengakibatkan daya 
       pengereman kurang bahkan bisa tidak terjadi pengereman sama sekali, perbaikan yang dilakukan untuk 
       mengatasi masalah ini adalah dengan mengganti piston cup, melakukan pembleedingan dan penyetelan   
       shoe tromol, agar rem dapat bekerja dengan baik.
F.  Pengetesan
      1. Pengetesan dalam keadaan diam
         Yaitu dengan jalan penekanan pedal agak terasa keras, pada reservoir minyak rem terlihat bergerak  
          bersamaan dengan pedal rem yang diinjak.
      2.  Pengetesan dalam keadaan berjalan
         Yaitu dengan pada saat kendaraan berjalan agak cepat lakukan pengereman secara tiba-tiba, hal ini   
          dilakukan maju maupun mundur. Hal ini bartujuan untuk mengetahui kesetimbangan dari efek masing-
          masing roda.

Recent Coment

Naruto Uzumaki Pointing Finger

Musik

Template by : kendhin x-template.blogspot.com